ANALISIS BCG (Boston Consulting Group)

Matrix ini cukup terkenal.. Yah sebagaimana matrix 2 dimensi lainnya BCG (Boston Consulting Group) Matrix melihat 2 indikator yaitu Market Share dan Market Growth… Market Share bisa kita gunakan sebagai indikator.. Market growth untuk melihat apakah pasar sudah jenuh.. dalam artian.. nggak ada pertumbuhan demand terhadap suatu produk.

  • Konsep Matrix BCG
Matriks BCG secara grafis menunjukkan perbedaan di antara berbagai divisi dalam posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG memungkinkan organisasi multidivisi untuk mengelola portofolio bisnisnya dengan mempertimbangkan posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari masing-masing divisi relatif terhadap divisi lain dalam organisasi.
Posisi pangsa pasar relatif (relative market share) didefinisikan sebagai rasio dari pangsa pasar satu divisi tertentu terhadap pangsa pasar yang dimiliki oleh pesaing terbesar dalam industri tersebut. Pangsa pasar relatif dapat ditentukan menggunakan rumus berikut:
Semakin tinggi nilai pangsa pasar suatu perusahaan, semakin besar proporsi pasar yang dikendalikannya. Posisi pangsa pasar relatif diberikan pada sumbu x dari matriks BCG. Titik tengah dari sumbu x biasanya dibuat 0,50 atau sama dengan divisi yang memiliki separuh pangsa pasar dari perusahaan pemimpin dalam industri.Sumbu y menggambarkan tingkat pertumbuhan industri dalam penjualan yang diukur dalam bentuk persentase. Persentase tingkat pertumbuhan pada sumbu y dapat berkisar antara -20 hingga +20 persen, dengan 0,0 sebagai titik tengah. Angka kisaran ini pada sumbu x dan y seringkali digunakan, tetapi angka lainnya dapat dibuat bila dianggap sesuai untuk organisasi tertentu. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan industri (market growth rate) dapat digunakan rumus berikut:
Industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan ketersediaan pangsa pasar yang meluas, dan terdapat banyak peluang untuk mereguk keuntungan.
Matriks BCG dapat digambarkan sebagai berikut:
Keempat kuadran dalam matriks BCG yang dapat digambarkan dibawah ini



Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu :

1. Tanda tanya (Question Mark)
Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.

2. Bintang (Star)
Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.

3. Sapi perah (Cash Cow)
Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.

4. Anjing (Dog)
Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan.


  • Penarapan Matrix BCG

Matriks BCG hanyalah salah satu alat pembantu pembuat keputusan yang dapat digunakan oleh organisasi, tidak terkecuali sektor publik/pemerintahan. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, matriks ini merupakan salah satu matriks perencanaan portofolio yang paling terkenal dan sederhana, dan banyak digunakan oleh perusahaan besar dengan produk beraneka ragam.
Karena bertujuan untuk menilai profil suatu produk/bisnis, kebutuhan kas suatu produk, siklus perkembangan produk, dan kebijakan pengalokasian dan divestasi, matriks BCG dapat digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana sumber-sumber kas perusahaan dapat dipakai untuk memaksimalkan pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan di masa depan.
Hal ini dapat diaplikasikan pula dalam pemerintahan. Sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Keuangan Negara, subyek keuangan negara dapat dibagi menjadi dua, yaitu pemerintah dan lembaga pengelola kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN/BUMD sebagai representasi pemerintah merupakan instansi yang dapat menerapkan matriks BCG dalam kebijakan manajemennya.
Sebagai perusahaan, BUMN/BUMD tentu bergerak dalam pasar dengan para pesaing dari sektor swasta. Untuk dapat terus bertahan dan memperoleh keuntungan, BUMN/BUMD harus memiliki perencanaan strategis. Analisis SWOT saja tidak cukup untuk mengetahui posisi suatu BUMN/BUMD di pasar. Strategi-strategi yang telah ditentukan berdasarkan SWOT, dapat dievaluasi dengan matriks BCG untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kondisi perusahaan di pasar. Dengan matriks BCG dapat pula diketahui perusahaan mana saja yang berada di posisi tanda tanya, bintang, sapi, atau anjing. Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil kebijakan, misalnya dengan mengalokasikan kas yang tersedia (dan dihasilkan oleh perusahaan di divisi sapi) untuk perusahaan yang ada di divisi tanda tanya.