TUGAS RISET AKUNTANSI (JURNAL)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DAN

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)

RINI HANDAYANI

STIE Atma Bhakti Surakarta

ABSTRACT

The objectives of the research are to examine some factors that influence intention of utilization of information system and information system usage. The study is based on the model proposed by Venkatesh et al.,(2003). This study used data that obtained from individual perception of information sistem user in manufacture company that have losted at Bursa Efek Jakarta. Data gathered from mail survey. Three hundred questionnaires have sent to companies, 83 questionnaires were returned, and only 60 questionnaires can be used. The data were analyzed by using multiple regression by SPSS 11.5 software.

Study results show that performance expectancy, effort expectancy and social factor are significant positive influence to intention of information system. Facilitating conditions give significant positive influence to information system usage and intention of information system is insignificant positive influence to information system usage.

Keywords : performance expectancy, effort expectancy, social factor, facilitating conditions, intention of information system, information system usage.


PENDAHULUAN

Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi (SI) yang dirancang dengan baik.

Pengunaan SI dalam organisasi telah meningkat secara dramatis. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan SI (Westland dan Clark, 2000) dalam Venkatesh et al., (2003). Sistem informasi diadakan untuk menunjang aktifitas usaha di semua tingkatan organisasi. Penggunaan SI mencakup sampai ke tingkat operasional untuk meningkatkan kualitas produk serta produktivitas operasi. Oleh karena itu SI harus dapat diterima dan digunakan oleh seluruh karyawan dalam organisasi sehingga investasi yang besar untuk pengadaan SI akan diimbangi pula dengan produktivitas yang besar pula. Hal tersebut menimbulkan pemikiran akan kebutuhan investasi dalam SI.

Sistem informasi juga berperan dalam bidang akuntansi. Statement of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) baru-baru ini telah membuat sertifikasi baru yaitu Certified Information Technology Professional (CITP). CITP mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi. Hal ini mencerminkan


pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi.

Pada dasarnya SI telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah terhadap SI secara kontinus. Rendahnya penggunaan SI diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari terjadinya productivity paradox yaitu investasi yang mahal di bidang sistem tetapi menghasilkan return yang rendah (Venkatesh dan Davis, 2000).

Afrizon (2002) melakukan penelitian terhadap 84 manajer pada industri perbankan di Indonesia dengan hasil bahwa terdapat adanya pengaruh dan hubungan yang signifikan antara perceived usefulness dan interaksi antara norma subyektif dengan ketidakwajiban terhadap minat pemanfaatan SI.

Thompson (1991) menyatakan terdapat hubungan yang positif antara faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, serta hubungan negatif antara kompleksitas dan penggunaan SI. Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan yang negatif dan lemah antara kondisi yang memfasilitasi pemakai dengan penggunaan SI.

Venkatesh dan Moris (2000) melakukan penelitian ntuk melihat perbedaan gender terhadap faktor sosial dan peran mereka dalam penerimaan teknologi dan perilaku pemakai, dengan menggunakan konsep model berketerimaan teknologi.

Venkatesh et al., (2003) melakukan penelitian terhadap industri komunikasi, hiburan, perbankan, dan administrasi publik yang menggunakan SI secara wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Penelitian dilakukan untuk mereview dan menggabungkan beberapa model penerimaan SI dan menghipotesiskan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan SI sedangkan minat pemanfaatan SI dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap penggunaan SI.

Penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh et al., (2003) akan diteliti kembali untuk memperoleh bukti empiris apakah dengan teori yang sama tetapi populasi, waktu dan tempat yang berbeda akan menunjukkan hasil yang sama. Dalam penelitian ini sampel diambil dari karyawan bagian akuntansi dan keuangan perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Alasan mengkhususkan pada industri manufaktur


adalah industri yang paling kompleks aktivitasnya sehingga diasumsikan selalu membutuhkan SI untuk menunjang aktivitas operasinya.

PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan SI ?

2. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI?

KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Dasar Sistem Informasi

Theory of Reasoned Action (TRA) adalah suatu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Seseorang akan memanfaatkan SI dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya. Sheppard et al., (1988) menyatakan bahwa TRA telah digunakan untuk memprediksi suatu perilaku dalam banyak hal.

Penelitian mengenai SI telah menguji perilaku pengguna dan penerimaan sistem dari berbagai perspektif (Venkatesh et al., 2003). Dari berbagai model yang telah diteliti, Technology Acceptance Model (TAM) yang diadopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) menawarkan sebagai landasan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan SI (Davis, 1989; Davis, et al., 1989). Model TAM berasal dari teori psikologis untuk menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi. Yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relatioship). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Model ini akan menggambarkan bahwa penggunaan SI akan dipengaruhi oleh variabel kemanfaatan (usefullness) dan variabel kemudahan pemakaian (ease of use), dimana keduanya memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang telah teruji secara empiris (Davis,1989). TAM meyakini bahwa penggunaan SI akan meningkatkan kinerja individu atau perusahaan, disamping itu


penggunaan SI adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Dengan menggunakan perceived usefullness dan perceived ease of use, maka TAM diharapkan dapat menjelaskan penerimaan pemakai SI terhadap SI itu sendiri.

Perceived usefullness didefinisikan sebagai tingkat keyakinan individu bahwa penggunaan SI tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan produktivitas, kinerja tugas, efektivitas, pentingnya suatu tugas dan overall usefullness (Davis,1989). Sementara perceived ease of use didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan SI merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan SI dan kemudahaan penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai (Davis, 1989).

Pengaruh Ekspektasi Kinerja terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi

Ekspektasi kinerja (performance expectancy) didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan perceived usefulnees, motivasi ekstrinsik, job fit, keuntungan relatif (relative advantage) (Venkatesh et al., 2003).

Perceived usefulness mempunyai hubungan yang lebih kuat dan konsisten dengan sistem informasi (Davis, 1989). Penelitian Taylor dan Todd (1995) dan Venkatesh dan Davis (2000) menunjukkan hasil yang mendukung bahwa perceived usefulness merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap kemauan individu untuk menggunakan sistem.

Venkatesh et al.,(2003) menyatakan bahwa konstruk ekspektasi kinerja merupakan prediktor yang kuat dari minat pemanfaatan SI dalam setting sukarela maupun wajib. Hal tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Compeau dan Higgins 1995; Davis et al.,1989; Taylor and Tood 1995; Thompson et al.,1991; Venkatesh dan Davis, 2000. Berdasarkan uraian teoritis dan beberapa penelitian maka hipotesis pertama dinyatakan:

H1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatanSI


Pengaruh Ekspektasi Usaha terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi

Ekspektasi usaha (effort expectancy) merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Tiga konstruk yang membentuk konsep ini adalah kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use), kemudahan penggunaan (ease of use), dan kompleksitas (Venkatesh et al., 2003).

Davis et al.,(1989) mengidentifikasikan bahwa kemudahan pemakaian mempunyai pengaruh terhadap penggunaan SI. Hal ini konsisten dengan penelitian Adam (1992) dan Iqbaria (1997). Kemudahan penggunaan SI akan menimbulkan perasaan dalam diri seseorang bahwa sistem itu mempunyai kegunaan dan karenanya menimbulkan rasa yang nyaman bila bekerja dengan menggunakannya (Venkatesh dan Davis, 2000). Kompleksitas yang dapat membentuk konstrak ekspektasi usaha didefinisikan oleh Rogers dan Shoemaker (1971) dalam Venkatesh et al.,(2003) adalah tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk diartikan dan digunakan oleh individu. Thompson et al., (1991) menemukan adanya hubungan yang negatif antara kompleksitas dan pemanfaatan SI.

Menurut Venkatesh dan Moris (2000) menyatakan bahwa ekspektasi usaha menjadi determinan minat pemanfaatan sistem. Venkatesh et al., (2003), ekspektasi usaha mempunyai hubungan yang signifikan dengan minat pemanfaatan SI hanya selama periode pasca pelatihan tetapi kemudian menjadi tidak signifikan pada periode implementasi, hal ini konsisten dengan penelitian Davis et al., (1989); Thompson et al., (1991). Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:

H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI

Pengaruh Faktor Sosial terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi

Faktor sosial diartikan sebagai tingkat dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain menyakinkan dirinya bahwa dia harus menggunakan sistem baru. Faktor sosial sebagai determinan langsung dari minat pemanfaatan SI adalah direpresentasikan oleh konstruk–konstruk yang terkait yaitu norma subyektif, faktor


sosial dan image (Venkatesh et al., 2003). Moore dan Benbasat (1991) menyatakan bahwa pada lingkungan tertentu, penggunaan SI akan meningkatkan status (image) seseorang di dalam sistem sosial.

Thompson et al., (1991) dan Diana (2001) menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara faktor-faktor sosial pemakai sistem, dimana faktor-faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi. Sedangkan Davis et.al (1989) menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan norma-norma sosial terhadap pemanfaatan SI. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:

H3 : Faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI

Pengaruh Kondisi-Kondisi yang Memfasilitasi Pemakai terhadap Penggunaan Sistem Informasi

Kondisi yang memfasilitasi penggunaan SI menurut Triandis (1980) didefinisikan sebagai “faktor-faktor obyektif” yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan Penelitian Thompson et al., (1991) menemukan bahwa tidak ada hubungan antara kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dengan penggunaan SI.

Schultz dan Slevien (1975) menemukan bukti empiris bahwa kondisi-kondisi yang mendukung pemanfaatan SI merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan SI. Sedangkan Venkatesh et al., (2003) menyatakan bahwa kondisi–kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh pada karyawan. Hipotesis yang dikembangkan untuk menguji kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terhadap penggunaan SI adalah sebagai berikut:

H4 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan sistem informasi.

Pengaruh Minat Pemanfaatan Sistem Informasi terhadap Penggunaan Sistem Informasi


Triandis (1980) mengemukakan bahwa perilaku seseorang merupakan ekspresi dari keinginan atau minat seseorang ( intention), dimana keinginan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, perasaan (affect), dan konsekuensi-konsekuensi yang dirasakan (perceived consequences). Davis et al., (1989) mengemukakan bahwa adanya manfaat yang dirasakan oleh pemakai SI akan meningkatkan minat mereka untuk menggunakan SI. Sedangkan Thompson et al.,(1991) menyatakan bahwa keyakinan seseorang akan kegunaan SI akan meningkatkan minat mereka dan pada akhirnya individu tersebut akan menggunakan SI dalam pekerjaannya. Venkatesh et al., (2003) menyatakan bahwa terdapat adanya hubungan langsung dan signifikan antara minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI. Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti mengajukan hipotesis lima sebagai berikut:

H5 : Minat pemanfaatan sistem informasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan sistem informasi

Model Peneltian

Berdasarkan uraian mengenai pengembangan hipotesis diatas maka penulis membangun sebuah model penelitian sebagai berikut :

Gambar 1 : Model Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampling Penelitian

Sedangkan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan departemen akuntansi dan keuangan pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Penentuan Ekspektasi Usaha Faktor Sosial Kondisi yang Memfasilitasi PemakaiEkspektasi Kinerja Minat Pemanfaatan SI Penggunaan SI


sampel dilakukan dengan metode convinience sampling. Persyaratan menjadi responden adalah karyawan yang menggunakan SI dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Instrumen Penelitian

Ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial dan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai merupakan variabel independen diukur berdasarkan instrumen Davis et al., (1989); Moore dan Benbasat, (1991); Thompson et al., (1991) dan Compeau et al., (1999). Instrumen tersebut dinilai dengan menggunakan skala likert 5 poin. Dalam penelitian ini, minat pemanfaatan SI dan penggunaan SI sebagai variabel dependen diukur dengan menggunakan instrumen Davis et al., (1989) dan Thompson et al., (1991)

Instrumen yang digunakan untuk mengukur semua variabel yang diteliti sebanyak 29 item pertanyaan. Kuesioner akan dikirimkan kepada responden melalui pos (mail survey).

Analisa Data dan Pengujian Hipotesis

Sebelum dianalisis data diuji validitas dan reliabilitasnya. Menurut Nunally (1969) dalam Ghozali (2001), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel, jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Sedangkan validitas dalam penelitian ini diukur dengan digunakan Coeficient corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2001). Ini menggambarkan instrumen penelitian yang dipakai semua valid.

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan program SPSS 11.5. Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y1 = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε ………………………………….. (1)

Y2 = α + β4Y1 + β5X4 + ε ……………………………………..….. (2)

Keterangan :

Y1 : Minat Pemanfaatan SI

Y2 : Penggunaan SI

X1 : Ekspektasi Kinerja


SI-04 10

X2 : Ekspektasi Usaha

X3 : Faktor Sosial

X4 : Kondisi-Kondisi Yang Memfasilitasi Pemakai

α : Konstanta

β : Koefisien Regresi

ε : Error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui surat yang dialamatkan ke perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Kuesioner ditujukan kepada responden untuk jabatan supervisor atau staf akuntansi dan keuangan perusahaan yang mengoperasikan SI. Berdasarkan hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa kuesioner yang dikirim 300 eksemplar. Kuiesioner yang kembali 87 eksemplar sedangkan yang layak untuk dianalisis sebanyak 60 kuesioner sehingga tingkat respon rate adalah 20% (tabel 1).

Deskripsi Penelitian

Profil responden terbentuk dari hasil tabulasi data yang dikumpulkan dan disusun menjadi data yang lebih terstruktur. Dari 60 responden yang berpartisipasi sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 37 orang (62%) dari 60 orang responden dan sebagian besar berusia diantaranya 36-45 tahun sebanyak 26 orang (44%) dengan mayoritas tingkat pendidikan responden Sarjana Strata 1 (satu) yaitu sebanyak 39 orang (64%). Ditinjau dari masa kerjanya, responden yang berpartisipasi sebagian besar memiliki masa kerja <>

Pengujian Data

Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa korelasi antara masing-masing skor butir pertanyaan terhadap total skor variabel menunjukkan hasil yang signifikan (pada level 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan pada variabel konstruk penelitian adalah valid (tabel 2).


Pengukuran dengan one shot atau pengukuran sekali saja digunakan dalam penelitian ini. Nilai cronbach alpha masing-masing instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan nilai > 0,60 yang mengisyaratkan bahwa data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tersebut reliabel (tabel 3).

Hasil Uji Asumsi Klasik

Autokorelasi

Hasil uji Durbin Watson regresi I adalah sebesar 1,743 pada level signifikansi 0,05 dengan jumlah sampel n = 60 diperoleh nilai dL = 1,48; 4 - dL = 2,52; du = 1,689 dan 4 – du = 2,31. Dengan demikian pada model regresi I menunjukkan nilai du < n =" 60" dl =" 1,51;" dl =" 2,41;" du =" 1,76" du =" 2,24.">

Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflationfactor (VIF). Menurut Ghozali (2001) apabila nilai VIF kurang dari 10 atau nilai tolerance lebih dari 0,1 maka tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas yang diteliti. Tabel 5 menunjukkan tidak satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 sehingga disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

Heterokedastisitas

Untuk mengetahui adanya kondisi heterokedastisitas pada data penelitian ini, maka digunakan grafik scatterplot. Berdasarkan data primer yang diolah diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa grafik scaterplot untuk regresi I dan regresi II menyebar secara acak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.


Normalitas

Grafik histogram dan grafik normal plot dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada grafik histogram terdapat adanya pola distribusi normal dan pada grafik normal plot menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga kedua model regresi dapat dipergunakan untuk memprediksi minat pemanfaatan SI maupun penggunaan SI.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression anlysis) dengan program SPSS 11.5. Hasil perhitungan regresi dapat dilihat pada tabel 6 dan tabel 7. Adjusted R2 hasil penelitian pada variabel minat pemanfaatan SI adalah 0.304, artinya 30,4% variasi minat pemanfaatan SI dapat dijelaskan dari tiga variabel independen yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial. Adjusted R2 pada variabel penggunaan SI adalah 0.333, hal ini berarti 33,3% variasi penggunaan SI dapat dijelaskan dari dua variabel independen yaitu minat pemanfaatan SI dan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai. Sedangkan sisanya 69,6% untuk minat pemanfaatan SI dan 66,7% untuk penggunaan SI dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

Hasil uji F menunjukkan angka 9,596 dengan p-value 0,000 pada dependen minat pemanfaatan SI dan 15,751 dengan p-value 0,000 pada dependen penggunaan SI. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini dapat digunakan memprediksi variabel dependennya.

Hasil Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan bahwa ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. Tabel 6 menunjukkan ekspektasi kinerja mempunyai nilai ρ = 0,045 dengan koefisien regresi sebesar 0,255, sehingga hipotesis I diterima, artinya bahwa faktor ekspektasi kinerja secara signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan SI.


Hasil Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis 2 menyatakan bahwa ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. Dalam tabel 4.12 menunjukkan ekspektasi usaha mempunyai nilai ρ = 0,046 dengan koefisien regresi sebesar 0,279, sehingga hipotesis 2 diterima, artinya bahwa ekspektasi usaha secara signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan SI.

Hasil Pengujian Hipotesis 3

Hipotesis 3 menyatakan bahwa faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. Tabel 4.12 menunjukkan faktor sosial mempunyai nilai ρ = 0,093 dengan koefisien regresi sebesar 0,211, sehingga hipotesis 3 diterima karena secara signifikan faktor sosial mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan SI.

Hasil Pengujian Hipotesis 4

Hipotesis 4 menyatakan bahwa kondisi–kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan SI. Tabel 4.13 menunjukkan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai nilai ρ = 0,000 dengan koefisien regresi sebesar 0,578, sehingga hipotesis 4 diterima, artinya bahwa variabel ini secara signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan SI.

Hasil Pengujian Hipotesis 5

Hipotesis 5 menyatakan bahwa minat pemanfaatan SI mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan SI. Tabel 4.13 menunjukkan minat pemanfaatan SI mempunyai nilai ρ = 0,501 dengan koefisien regresi sebesar 0,073, sehingga hipotesis 5 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa minat pemanfaatan SI tidak mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan SI.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh maka disimpulkan bahwa :


1. Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI artinya responden yakin bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Davis et al.,(1989); Compeau dan Higgins (1995); Taylor and Todd (1995); Thompson et al.,(1991); Venkatesh dan Davis, (2000) dan Venkatesh et al., (2003). Hal ini menandakan bahwa untuk meningkatkan minat pemanfaatan SI maka dapat dilakukan dengan meningkatkan faktor-faktor ekpektasi kinerja atau dapat dilakukan dengan menanamkan keyakinan bagi para pemakai SI bahwa dengan memanfaatkan SI maka akan membantu meningkatkan kinerja mereka.

2. Variabel ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI, berarti responden akan memanfaatkan SI apabila mereka merasa bahwa SI tersebut mudah dan tidak memerlukan upaya (tenaga dan waktu) yang banyak dalam mengoperasikannya. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian David et al., (1989); Adam (1992); Iqbaria (1997), Venkatesh dan Davis (2000) dan Venkatesh et al.,(2003) yang menyatakan pemanfaatan SI yang mudah atau tidak memerlukan upaya yang keras meningkatkan motivasi pemakai untuk menggunakan SI dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Faktor sosial berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. Hal ini berarti bahwa lingkungan sosial disekitar responden seperti teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi mendukung atau mempengaruhi mereka dalam memanfaatkan SI dan pemanfaatan sistem akan meningkatkan status mereka. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Thompson et al.,(1991); Moore dan Benbasat (1991); Venkatesh dan Davis (2000) dan Venkatesh et al.,(2003)

4. Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan SI. Semakin banyak infrastruktur organisasi dan teknis yang ada maka responden akan semakin cenderung menggunakan SI. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Venkatesh dan Moris (2000) dan Venkatesh et al., (2003).

5. Minat pemanfaatan SI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penggunaan SI, artinya bukti menunjukkan bahwa responden kurang mempunyai


niat atau minat untuk memanfaatkan sistem yang ada dalam perusahaan maka penggunaan sistem tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Kurang termotivasinya karyawan dalam menggunakan SI dikarenakan karena niat atau minat mereka yang rendah. Hal ini tidak konsisten penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Venkatesh et al., (2003).

Keterbatasan

Keterbatasan waktu tidak memungkinkan peneliti untuk menguji faktor instrinsik pemakai SI sebagai variabel yang mungkin memoderasi hubungan antara variabel independen dan dependen.

Riset Kedepan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengembangkan SI. Bagi para peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan variabel penelitian yang berasal dari faktor intrinsik pemakai SI. Hal ini perlu dilakukan karena sebagai pemakai SI justru mereka yang menentukan apakah suatu SI dapat beroperasi dengan baik sehingga menghasilkan manfaat bagi pemakai dan institusi yang menyediakannya. Selain itu level jabatan kemungkinan juga dapat mempengaruhi hasil penelitian oleh sebab itu peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan level manajer sebagai responden.


DAFTAR PUSTAKA

Adams, D.A., Nelson, R.R., and Todd, P.A., 1992, “Perceived Usefulness, Ease of Use and Usage of Information Technology: a replication,” MIS Quarterly, Vol.16, No.2, pp. 227-247.

Afrizon, 2002, Pengaruh Kebermanfaatan, Kemudahaan Pemakaian, Keterjelasan Hasil, dan Norma Subyektif Dengan Ketakwajiban Sebagai Pemoderasi terhadap Intensitas penggunaan Sistem Informasi, Tesis Program Pasca Sarjana UGM (tidak dipublikasikan).

Bodnar, G.H., and Hopwood, W.S., 1995. Accounting Information Systems. Prentice Hall, Inc. Engelwood Cliffs. New Jersey.

Chusing, B.E., 1989, Accounting Information System and Business Organization, Addison-Wesley Publishing, USA.

Compeau, D.R., and Higgins, C.A., 1995, “Application of Social Cognitive Theory to Training for Computer Skill,” Information Systems Research, Vol.6, No.2, pp. 118-143.

Davis, F.D., 1989, “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology,” MIS Quarterly, Vol.13, No.3, pp.319-339.

-------., Bagozzi, R.P., and Warsaw, P.R., 1989, “User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theorical Models,” Management Science, Vol.39, No.8, pp. 983-1003.

Diana P Maedah, 2001, “Studi Empiris Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Personil Computing Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Akuntansi,” Tesis Program Pasca Sarjana UNDIP (tidak dipublikasikan).

Ghozali, I., 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Goodhue and Thompson, 1995, “Task – Technology Fit and Individual Performance,” MIS Quartely, June, pp 213 – 236.

Hall, J.A., 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 3, Salemba Empat. Jakarta.


SI-04 17

Moore, G.C., and Benbasat, I., 1991, “Development of an Instrument to Measure the Perseption of Adopting an Information Technology Innovation,” Information System Research, Vol.2, No.3, pp. 192-222.

Schultz, E.M., and Slevien D.P., 1975, “ Implementation and Organizational Validity : An Empirical Investigation”, In Implementing Operation Research / Management Science. New York, pp. 163-182

Sheppard,B.H., Hartwick, J., and Warshaw, P.R., 1988, “The Theory of Reasoned Action: A Meta-Analysis of Past Research with Recommendations for Modifications and Future Research,” Journal of Consumer Research, Vol.15, No.3, pp. 325-343.

Taylor, S., and Todd, P.A., 1995, “Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models,” Information Systems Research. No.6, pp. 144-176.

Thompson, R.L., Higgins, C.A., and Howell, J.W., 1991, “Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization,” MIS Quarterly, March, Vol.15, No.1, pp.124-143.

Triandis, H.C., 1980. “Value Attitude and Interpersonal Behavior, Nebraska Symposium on Motivation, 1979: Belief, Attitude and Value,” University of Nebraska Press, Lincoln, NE.

Venkatesh, V., and Davis, F.D., 2000, “A Theoritical Extension of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies,” Management Science, Vol.46, No.2, Pebruari, pp.186-204.

-------, and Moris, M.G., 2000, “Why Don’t Men Ever Stop to Ask for Directions? Gender, Social Influence and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior,” MIS Quarterly, Vol.24, No.1, March, pp 115-139.

-------, Moris, M.G., Davis, G.B., and Davis F.D., 2003, “User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View,” MIS Querterly, Vol.27, No.3, September, pp.425-475.


Tabel 1 : Jumlah kuisioner kembali dan terpakai

ilis yang di kirim

00

uisioner kembali uisioner yang tidak k

3 17

ngkap Kuisione

espon Rate (%)

0

Variabel Item

Ek1 Ek2

0,524 0,461

Valid Valid

Ek3

Ek4

Ek5

Ek6

0,598

0,628

0,683

0,740

Valid

Valid

Valid

Valid


Ekspektasi Usaha

Eu1

Eu2

Eu3

Eu4

Eu5

Eu6

0,676

0,704

0,755

0,784

0,726

0,573

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Faktor Sosial

Fs1

Fs2

Fs3

Fs4

Fs5

Fs6

0,583

0,724

0,721

0,692

0,749

0,648

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Kondisi Memfasilitasi Pemakai

KMP1

KMP2

KMP3

KMP4

KMP5

0,627

0,772

0,653

0,546

0,730

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Minat Pemanfaatan SI

MSI1

MSI2

MSI3

0,942

0,972

0,845

Valid

Valid

Valid

Penggunaan SI

PSI1

PSI2

PSI3

0,904

0,770

0,867

Valid

Valid

Valid

Tabel 3 Hasil Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel

Jumlah Item

Cronbach Alpha

1. Ekspektasi Kinerja

2. Ekspektasi Usaha

3. Faktor Sosial

4. Kondisi yang Memfasilitasi Pemakai

5. Minat Pemanfaatan SI

6. Penggunaan SI

6

6

6

5

3

3

0,6584

0,7929

0,7698

0,6806

0,9085

0,7989

Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi

egresi I

erdasarkan Minat Pemanfaatan SI

urbin Watson = 1,7Durbin


Variabel

nerja

0,761

spektasi Usaha

,578

,634

ktor Sosial

,287

,777

inat Pemanfaa

,042

,960

,042

,960

Tabel 6. Hasil Analisa Regresi Berganda

m

Standardized CoefficientstSig.Variabell

Mode

Beta10,2552,0490,0450,2792,0430,0460,2111,7110,093F : 9,596Sig. : 0,000R : 0,583R Square: 0,340Adj.R.Square: 0,304

T

CoefficientsModeltVariabel

Beta10,5785,3220,0000,0730,6770,501F : 15,751Sig. : 0,000R : 0,597R Square: 0,350Adj.R.Square: 0,333Minat Pemanfaatan SI